Green Campus Society
GREEN
CAMPUS SOCIETY
A. Konsep
Green Campus
Dampak
pemanasan global dan perubahan iklim telah menjadi hal yang tidak dapat
dihindari lagi. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka melahirkan kesadaran agar
ikut memerangi pemanasan global, baik di lingkungan sekitar, kantor, sekolah,
maupun universitas. Green campus merupakan program terbesar yang dikampanyekan
di lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS).
Pengertian
green campus dalam konteks pelestarian lingkungan bukan hanya memenuhi
lingkungan kampus dengan pepohonan-pepohonan yang hijau ataupun campus yang
dicat serba hijau. Makna yang terkandung dalam green campus adalah sejauh mana
masyarakat kampus bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar kampus
secara efektif dan efisien.
Dalam
program green campus terdapat beberapa indikator atau parameter yang dapat
dijadikan sebagai ukuran apakan kampus tersebut benar-benar telah mencapai
tujuan utama dari program itu. Ukuran keberhasilan ditentukan oleh beberapa
faktor utama, diantaranya adalah masyarakat kampus itu sendiri. Selain itu juga
terdapat faktor lain yang menjadi ukuran keberhasilan program green campus
yaitu efisiensi penggunaan sumber daya alam dan buatan dalam berbagai kegiatan
di kampus.
B. Konsep
Masyarakat Green Campus
Masyarakat
kampus adalah seluruh komponen yang berada di lingkungan kampus tersebut, yaitu
mahasiswa, dosen, maupun karyawan. Dalam hal ini yang akan dibicarakan adalah
masyarakat green campus UNS. Kita mengetahui bahwa UNS sedang mengkampanyekan
program green campus ini. Tentu saja tujuan dari program ini adalah untuk
membentuk suatu lingkungan kampus yang hijau dan lestari. Untuk mewujudkan
program tersebut diperlukan suatu dukungan dari masyarakat yang berada di
wilayah kampus UNS. Dalam melaksanakan program ini, masyarakat green campus
memiliki hubungan dengan sains, lingkungan (environment), dan teknologi yang
menunjang keberhasilan program ini.
C. Hubungan
antara masyarakat green campus dengan Sains
Kita
mengetahui bahwa di dalam sains atau IPA itu terdapat sikap ilmiah. Dalam
melaksanakan program green campus, masyarakat yang berada di lingkungan kampus
UNS harus menggunakan sikap ilmiah. Tentu saja sikap ilmiah yang digunakan
berkaitan dengan konsep green kampus. Terdapat beberapa sikap ilmiah dalam
melaksanakan green campus sebagai hubungan antara masyarakat green campus dengan
sains, diantaranya adalah sungguh-sunggu dalam melaksanakan program green
campus. Masyarakat harus mempunyai pola pikir ilmiah dalam mewujudkan program
ini. Pola pikir inilah yang kemudian dapat diterapkan di dalam teknologi green
campus
D. Hubungan
antara masyarakat green campus dengan environment (lingkungan)
Mayarakat
green campus harus menjaga kelestarian lingkungan alam di sekitar kampus UNS.
Dalam menjaga kelestarian alam harus diawali dengan niat yang tulus dari hati
bahwa masyarakat greeen campus akan terus menjaga dan melestarikan lingkungan
alam di UNS dengan sepenuh hati dan berlangsung secara berkelanjutan. Upaya
menjaga kelestarian lingkungan alam tersebut dapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya adalah :
1. Membuang
sampah pada tempatnya.
Masyarakat UNS harus
membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat kampus UNS harus mengetahui sampah organik dan anorganik.
Sampah organik biasanya dibuang pada tempat sampah yang berwarna hijau,
sedangkan sampah anorganik dibuang pada tempat sampah yang berwarna merah. Sampah
tidak boleh dibuang di jalan atau di selokan, karena akan menimbulkan bau busuk
dan mampetnya saluran air ketika musim hujan tiba. Masyarakat kampus UNS
harus mengetahui sampah organik dan
anorganik.
2. Efisiensi
penggunaan kertas sebagai kebutuhan pokok pengajaran.
Sebagai masyarakat green
campus, kita harus memiliki sikap untuk menekan penggunaan kertas dalam
pembelajaran. Kertas dibuat dari batang kayu yang diolah sedemikian rupa.
Penggunaan kertas yang berlebihan akan menimbulkan dampak buruk, yaitu jumlah
pohon semakin berkurang dan ketersediaan oksigen otomatis semakin menipis. Cara
penekanan tersebut adalah dengan mengggunakan LCD dalam proses pembelajaran
3. Efisiensi
pengelolaan sampah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.
Dalam hal ini sampah organik
dan anorganik harus dibedakan dalam pengelolaannya. Sampah organik seperti
daun-daunan dapat langsung diolah menjadi pupuk kompos. Sedangkan sampah
anorganik harus melalui proses tertentu untuk dapat diubah menjadi sesuatu yang
berguna.
4. Efisiensi
penggunaan lahan sebagai ruang terbuka hijau dan estetika.
Efisiensi pengunaan lahan di
kampus UNS juga perlu diperhatikan. Idealnya harus ada perimbangan antara luas
bangunan dengan ruang terbuka hijau. Selama ini ada kecenderungan
ditelantarkannya lahan kosong di kampus UNS. Minimal 30 % lahan di kampus UNS
harus dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Berbagai aksi penanaman
pohon harus diselenggarakan di UNS sebagai perwujudan dari masyarakat green
campus. Namun hal yang tidak kalah penting adalah aksi pemeliharaan tanaman
tersebut. Program lanjutan ini seringkali dianggap sepele oleh masyarakat green
campus, sehingga aksi penghijauan ersebut tidak memberi hasil yang diinginkan.
5. Efisiensi
penggunaan listrik.
Gunakanlah listrik dengan
seefisien mungkin. Sebagai contoh, nyalakan aca atau kipas angin saat
pembelajaran dan matikan setelah selesai pembelajaran. Sebanarnya fungsi ac dan
kipas anging dapat digantikan dengan membuka jendela kelas. Selain menghemat
listrik, pertukaran udara juga lancar. Sehingga dapat menghindarkan kita dari
penyakit paru-paru.
6. Efisiensi
penggunaan air.
Efisiensi pemanfaatan air
adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan di kampus UNS. Penghematan air
misalnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan kembali air yang telah digunakan
dengan berbagai teknologi yang akan dibahas setelah ini.
7. Tidak
merokok.
Masyarakat kampus UNS
dianjurkan untuk tidak merokok dengan
tujuan untuk mengurani polusi di lingkungan kampus UNS
8. Tidak
membakar sampah.
Masyarakat kampus UNS tidak
diperbolehkan untuk membakar sampah sembarangan dengan tujuan untuk mengurani
polusi di lingkungan kampus UNS
E. Hubungan
antara masyarakat green campus dengan teknologi
Untuk mewujudkan program
ini, masyarakat green campus UNS tentunya harus melakukan penelitian tentang
teknologi-teknologi yang perlu diterapkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Sebagai contohnya adalah teknologi re-sirkulasi air seperti yang
telah direncanakan UNS. Sisa air yang telah digunakan ditampung kembali dalam
kolam penjernihan terpadu yang kemudian dimanfaatkan kembali. Selain itu lahan
yang ada juga dibuat sumur resapan atau biopori untuk menampung air hujan yang
jatuh agar tidak sia-sia mengalir sebagai air permukaan dan terbuang ke sungai.
Air hujan selanjutnya dapat mengisi tanah, kemudian tersimpan sebagai air
persediaan pada saat musim kemarau tiba.
Komentar
Posting Komentar