TRANSKIP WAWANCARA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TRANSKIP
WAWANCARA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Frendi Ihwan Syamsudin
Pendidikan Fisika, K2316022
frendi868@gmail.com
frendi868@student.uns.ac.id
Pewawancara = 1. Frendi Ihwan Syamsudin (K2316022)
2. Dika Paryanti
3. Kurnia Devita Sari.
Narasumber = Bapak Handoko Sri Harsanto, S.Pd (Staff
Pengajaran Gedung D FKIP UNS)
1. Bagaimana
harapan Anda sebagai warga Kota Solo untuk 2 tahun ke depan?
Jawaban :
Harapan
saya untuk Kota Solo 2 tahun kedepan secara umum adalah semakin maju, khususnya
dalam bidang pendidikan. Keberhasilan pendidikan di kota Solo belum mencapai
100%. Hal ini bisa dilihat dari masih minimnya minat peserta didik untuk
melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Misalkan kita
tinjau dari jenis kelamin, peserta didik yang berjenis kelamin perempuan
cenderung memiliki minat yang lebih tinggi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi daripada peserta didik yang berjenis kelamin
laki-laki. Mengapa hal itu bisa terjadi? Padahal yang menjadi penopang hidup
keluarga untuk kedepannya adalah laki-laki, tetapi kita melihat bahwa dalam
satu kelas itu jumlah peserta didik perempuannya lebih banyak daripada
laki-laki. Hal ini bisa kita lihat di prodi Anda sendidri, yaitu prodi
Pendidikan Fisika. Perbandingan jumlah mahasiswa laki-laki dengan perempuan
dalam kelas Anda adalah 1:3. Selain itu aspek ekonomi di Kota Solo juga harus
dikembangkan lagi, karena aspek ekonomi ini akan berpengaruh terhadap
keberhasilan pendidikan di Kota Solo. Jadi sebagai warga Solo saya berharap
untuk 2 tahun kedepan itu Solo bisa menjadi Kota yang lebih maju dalam berbagai
bidang, khususnya di bidang pendidikan, karena keberhasilan suatu daerah dalam
melaksanakan pembangunan di berbagai bidang sangat ditentukan oleh kualitas
pendidikan masyarakatnya.
a. Kendala
dalam mewujudkan harapan itu?
Jawaban:
Terdapat
beberapa kendala dalam mewujudkan harapan saya tersebut, yaitu minat belajar
peserta didik, kebiasaan belajar, dan aspek ekonomi. Minat belajar peserta
didik menjadi kendala tersendiri dalam pendidikan, yaitu minat belajar peserta
didik perempuan lebih tinggi dari pada minat belajar peserta didik laki-laki.
Hal ini akan berpengaruh pada kebiasaan belajar peserta didik, khususnya untuk
peserta didik laki-laki. Kebiasaan belajar peserta didik laki-laki dan
perempuan itu berbeda. Dalam kegiatan belajar, peserta didik perempuan melakukannya
secara sukarela, ikhlas, tanpa harus ditegur oleh orang tuanya terlebih dahulu.
Sedangkan bagi peserta didik laki-laki tidak akan belajar apabila belum
mendapat teguran dari orang tuanya. Oleh karena itu dibutuhkan peran orang tua
dalam hal ini, khususnya ibu. Minat belajar peserta didik seperti yang telah
saya jelaskan di atas dapat berpengaruh kepada minat mereka untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari
perbandingan antara jumlah mahasiswa laki-laki dan perempuan di berbagai prodi,
misalkan pada prodi Pendidika Fisika (30%:70%), prodi Pendidikan Ekonomi
(50%:50%), bahkan prodi Penjas dan Pendidikan Teknik Mesin sekarang sudah
imbang antara jumlah laki-laki dan perempuan (50%:50%). Kemudian keadaan ekonomi
keluarga juga dapat menjadi kendala untuk mewujudkan harapan saya tersebut.
Anak yang berasal dari ekonomi menengah ke atas cenderung bisa untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sedangkan anak yang
berasal dari ekonomi menengah ke bawah cenderung akan berhenti pada jenjang
pendidika tertentu dan lebih memilih untuk bekerja. Sehingga terdapat beberapa
kendala untuk mewujudkan harapan saya tersebut, yaitu minat belajar peserta
didik, kebiasaan belajar peserta didik, dan keadaan ekonomi orang tua peserta
didik.
b. Hambatan
dan tantangan dalam mewujudkan harapan itu?
Jawaban :
Terdapat
satu hambatan besar dalam mewujudkan harapan itu, yaitu pengaruh internet dan
kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan pemahaman penggunaan yang sebenarnya.
Kita bisa melihat pada kondisi sekarang ini bahwa anak laki-laki kelas 5 SD
sudah dikasih HP bagus dan laptop dengan alasan sudah terdapat materi TIK yang
harus ditunjang dengan penyediaan fasilitas yang memadai. Padahal fasilitas
tersebut sering mereka gunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, seperti
main game dan melihat video yang tidak pantas. Bahkan bila mereka kurang puas
bermain game di rumah, maka mereka akan pergi bermain game di warner yang
tentunya akan menyita waktu berharga mereka untuk belajar. Sehingga disinilah
peranan orang tua untuk mengontrol perilaku dari peserta didik sangat
dibutuhkan. Kemudian terdapat satu hal yang menjadi tantangan dalam mewujudkan
harapan saya, yaitu rasa malas pada diri peserta didik yang juga menjadi hambatan
tersendiri dalam mewujudkan harapan tersebut. Peserta didik yang malas untuk
belajar dan malas untuk mengerjakan tugas menjadi hambatan bagi kita untuk
mewujudkan harapan tersebut. Jadi, hambatan dan tantangan yang ada dalam
menwujudkan harapan saya adalah penggunaan teknologi yang tidak sesuai dan rasa
malas dari peserta didik.
c. Peran
pemerintah dan warga masyarakat untuk mewujudkan harapan Anda?
Ø Pemerintah
memiliki peranan penting dalam mewujudkan harapan saya agar kualitas pendidikan
di Indonesia dapat meningkat. Salah satu
usaha pemerintah untuk mewujudkan sebagian peranannya tersebut pada saat ini
yaitu dengan memberikan bantuan pendidikan kepada peserta didik yang kurang
mampu dan pemberian bantuan penelitian kepada dosen atau guru. Bantuan
pendidikan bagi peserta didik yang kurang mampu ini direalisasikan oleh
pemerintah dalam bentuk BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan Bidikmisi
(Beasiswa Mahasiswa Miskin dan Berprestaasi). Agar penelitian yang dilakukan
oleh guru atau dosen dalam rangka
mengembangkan pendidikan bisa lebih akurat lagi, maka harus didikung
dengan penyediaan bantuan yang direalisasikan dalam bentuk bantuan penelitian.
Ø Masyarakat
juga berperan serta dalam mewujudkan
harapan saya, yaitu dengan menegur anak yang sering keluar malam pada
waktu jam belajar, membuat peraturan tentang waktu belajar di malam hari, serta
membuat suatu kelompok belajar dalam masyarakat, seperti menyediakan suatu
tempat bimbingan belajar (Bimbel). Masyarakat juga telah mengupayakan kondisi
yang kondusif agar kegiatan belajar peserta didik pada malam hari di rumahnya
masing-masing tidak terganggu.
2. Bagaimana
pendapat Anda tentang pendidikan di Kota Solo berdasarkan pada :
a. Kualitas
?
Jawaban :
Kualitas
pendidikan di Kota Solo menurut saya sudah cukup bagus, tetapi masih perlu
untuk ditingkatkan lagi. Kualitas pendidikan ini ditinjau dari kemampuan
sekolah atau perguruan tinggi dalam hal mencetak lulusannya. Kita dapat melihat
dari segi alumni lulusan sekolah dan perguruan tinggi di Solo ini banyak yang
telah sukses sebagai pengusaha, banyak yang menjadi PNS, banyak yang menjadi
pegawai BUMN atau BUMD, dan banyak juga yang menempati posisi-posisi strategis di
perusahaan-perusahaan swasta.
b. Sarana
dan Prasarana?
Jawaban:
Sarana
dan prasarana pendidikan di kota Solo ini sudah cukup memadai. Hal ini bisa
dilihat dari kelengkapan alat-alat pembelajaran pada masing-masing sekolah atau
perguruan tinggi di Kota Solo ini yang sudah cukup lengkap,karena pemerintah
juga sering memberikan bantuan penyediaan kelengkapan sarana pendidikan,
tinggal bagaimana cara guru dan peserta didik untuk memanfaatkannya .
c. Biaya?
Jawaban:
Menurut
saya biaya pendidikan di Kota Solo ini termasuk kategori yang paling murah
daripada nkota-kota besar lainnya. Terdapat banyak beasiswa yang tersedia dalam
pendidikan, misalkan pada perguruan tinggi terdapat beasiswa Bidikmisi,beasiswa
djarum, beasiswa PPA, dll. Kemudian pada tingkatan sekolah dasar dan sekolah
menengah terdapat dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang bertujuan untuk
meringankan biaya yang dikeluarkan peserta didik. Bagi yang tidak mendapatkan
bantuan biaya pendidikan atau beasiswa, mereka tetap membayar sejumlah uang
yang pada pendidikan tingkat dasar dan menengah disebut sebagai uang
pengambangan da pada tingkat perguruan tinggi disebut sebagai UKT (Uang Kuliah
Tunggal). Besaran uang pengembangan dan UKT tersebut disesuaikan dengan tinhkat
kemampuan dan kondisi dari orangtua
peserta didik.
d. Ketersediaan
pendidik dan tenaga kependidikan?
Jawaban:
Ketersediaan
pendidik dan tenaga kependidikan di Kota Solo ini sudah cukup memadai. Tetapi
terdapat surplus guru pada pendidikan tingkat sekolah dasar dan terdapat
defisit pada guru mapel tertentu pada tingkat sekolah menengah. Surplus guru
pada pendidikan tingkat sekolah dasar ini bisa kita lihat dari perbandingan
antara banyaknya guru yang masih honorer dengan guru PNS. Kemudian pada mapel
tertentu di tingkat sekolah mengah mengalami kekurangan guru. Kualitas pendidik
dan tenaga kependidikan di Kota Solo ini sudah cukup bagus, karena semua
pendidik dan tenaga kependidikan sudah memiliki ijasah strata 1(S1) pada
tingkat SD dan SMP serta minimal strata 2 (S2) pada tingkat perguruan tinggi.
Tetapi kita sering melihat terdapat sebagian kecil guru yang terlalu idealis,
mereka biasanya terlalu keras dalam mendidik siswanya. Kita juga serig melihat
bahwa terdapat sebagian kecil dosen yang sudah memiliki ijasah strata 3 (S3)
atau yang lulusan luar negeri memilikikemampuan
menilainya sangat bagus sekali, tetapi dalam penyampaian materinya masih
kurang dapat dipahami oleh mahasiswanya.
e. Peran
warga masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan pendidikan di Kota Solo?
Jawaban:
Ø Seperti
yang telah saya jelaskan tadi bahwa pemerintah memiliki peranan yang besar
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Solo ini, yaitu dengan
memberikan bantuan biaya pendidikan dalam bentuk BOS (Bantuan Operasional
Sekolah) untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta pemberian beasiswa
bidikmisi pada perguruan tinggi untuk mahasiswa yang kurang mampu tetapi
berprestasi. Pemerintah juga memberikan bantuan pengadaan sarana dan prasarana
yang dapat menunjang keberhasilan pembelajarn, sehingga dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di Kota Solo.
Ø Seperti
yang telah saya jelaskan juga tadi bahwa masyarakat juga memiliki peranan yang
besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kota Solo, yaitu dengan menetapkan waktu belajar peserta
didik di masisng- masing rumah pada malam hari, menegur dan mengontrol peserta
didik yang sering keluar malam, menciptakan suasana yang kondusif untuk
pembelajaran di rumah masing-masing, serta membentuk suatu program bimbingan
belajar di masyarakat dan belajar kelompok. Seringkali sekolah melibatkan
orangtua murisd untuk ikut berperan serta dalam pendidikan dengan menjadikan
beberapa orang tua/wali murid menjadi komite sekolah.
TRANSKIP
WAWANCARA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pewawancara = 1. Frendi Ihwan Syamsudin (K2316022)
2. Dika Paryanti
3. Kurnia Devita Sari.
Narasumber = Bapak Bambang Sumantri (Satpam bagian Bank
UNS)
1. Bagaimana
harapan Anda sebagai warga Kota Solo untuk 2 tahun ke depan?
Jawaban :
Harapan
saya sebagai warga Kota Solo untuk 2 tahun kedepan tentunya agar kota solo ini
aman-aman saja, bebas dari bahaya-bahaya dan ancaman-ancaman. Dalam bidang
pendidikan, pelaksanaan pendidikan di Kota Solo ini sudah lumayan bagus, hanya
saja kedisiplinan peserta didik masih kurang, sehingga saya berharap agar
pendidikan Kota Solo ini semakin meningkat kualitasnya dan sistem pelaksanaan
pendidikan dapat lebih baik lagi.
a. Kendala
dalam mewujudkan harapan itu?
Kendala
dalam mewujudkan harapan saya tersebut adalah sifat egois dari peserta didik
yang masih tinggi. Mereka masih sering mempertahankan ego pada dirinya sendiri
dan seringkali menerapkan berbagai cara agar pendapatnya atau kelakuannya
diterima oleh orang lain tanpa memperhatikan kepentingan dari orang lain. Jadi,
sifat egois yang masih tinggi di dalam diri peserta didik ini menjadi kendala
tersendiri dalam mewujudkan harapan saya.
b. Hambatan
dan tantangan dalam mewujudkan harapan itu?
Salah
satu hambatan dan tantangan dalam mewujudkan harapan saya tersebut adalah bahwa
masih terdapar rasa malas pada diri peserta didik dalam belajar. Mereka masih
kurang disiplin dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Kemudian seperti yang sudah
saya jelaskan pada pertanyaan sebelumnya bahwa rasa egois masih melekat dalam
diri peserta didik.
c. Peran
pemerintah dan warga masyarakat untuk mewujudkan harapan Anda?
Ø Pemerintah
Pemerintah
sangat berperan besar dalam rangka mewujudkan harapan saya, yaitu pemerintah
sering melakukan kunjungan-kunjungan ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
dalam rangka mengkontrol keadaan pendidikan di sekolah-sekolah tersebut.
Kemudian pemerintah juga memberikan bantuan-bantuan pendidikan kepada peserta
didik yang kurang mampu dan diwujudkan dalam bentuk dana BOS (Bantuan
Operasional Sekolah) untuk sekolah-sekolah dan beasiswa Bidikmis untuk
mahasiswa perguruan tinggi yang kurang mampu tetapi berprestasi. Seperti
pengalaman saya bahwasanya anak saya yang masih bersekolah SMP juga menerima bantuan pendidikan dari
pemerintah, dan tentunya itu bisa sedikit meringankan beban saya sebagai orang
tua.
Ø Warga
Masyarakat
Warga
masyarakat sampai saat ini memiliki peranan yang paling kelihatan, yaitu
mendukung pelaksanaan pendidikan di Kota Solo ini dengan cara menciptakan
suasana yang kondusif agar pendidikan dapat berjalan dengan lancar, serta
masyarakat juga memiliki peranan dengan ikut serta mengawasi proses belajar
peserta didik dan menegur bila peserta didik keluyuran saat jam-jam belajar.
2. Bagaimana
pendapat Anda tentang pendidikan di Kota Solo berdasarkan pada :
a. Kualitas
?
Jawaban :
Kualitas
pendidikan di Kota Solo menurut saya sudah lumayan baik , tetapi masih perlu
untuk ditingkatkan lagi. Kualitas pendidikan ini ditinjau dari kemampuan
sekolah atau perguruan tinggi dalam hal mencetak lulusannya. Tetapi yang saya
soroti disini adalah kedisiplinan dari peserta didik. Masih banyak peserta
didik yang keluyuran saat jaj-jam belajar yang menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan
dari peserta didik masih kurang. Sehingga dalam hal ini kita sebagai orang yang
peduli akan pendidikan perlu menasehati peserta didik tentang pentingnya
kedisiplinan terhadap proses belajar peserta didik.
b. Sarana
dan Prasarana?
Jawaban:
Sarana
dan prasarana pendidikan di kota Solo ini sudah lumayan memadai. Hal ini bisa dilihat dari
kelengkapan alat-alat pembelajaran pada masing-masing sekolah atau perguruan
tinggi di Kota Solo ini yang sudah cukup lengkap, karena pemerintah juga sering
memberikan bantuan penyediaan kelengkapan sarana pendidikan, tinggal bagaimana
cara guru dan peserta didik untuk memanfaatkannya. Kita lihat di UNS ini segala
sesuatu yang dibutuhkan oleh mahasiswa sudah hampir semuanya tersedia untuk
kegiatan-kegiatan mahasiswa dalam rangka menunjang kegiatan belajar peserta
didik.
c.
Biaya?
Jawaban:
Menurut
saya biaya pendidikan di Kota Solo ini tidak mahal-mahal amat/standar-standar
saja, karena terdapat banyak sekali beasiswa yang tersedia dalam pendidikan,
misalkan pada perguruan tinggi terdapat beasiswa Bidikmisi. Kemudian pada
tingkatan sekolah dasar dan sekolah menengah terdapat dana BOS (Bantuan
Operasional Sekolah) yang bertujuan untuk meringankan biaya yang dikeluarkan
peserta didik. Saya juga mempunyai pengalaman bahwa anak saya itu dari dulu
mendapatkan bantuan pendidikan dari pemerintah sampai sekarang SMP. Bagi yang
tidak mendapatkan bantuan biaya pendidikan atau beasiswa, mereka tetap membayar
sejumlah uang yang besarnya disesuaikan dengan tingkat kemampuan orangtua peserta didik.
d.
Ketersediaan pendidik dan tenaga
kependidikan?
Jawaban:
Ketersediaan
pendidik dan tenaga kependidikan di Kota Solo ini sudah cukup memadai.
Guru-guru dan dosen-dosen sudah memumpuni pada bidangnya untuk mendidik peserta
didik menjadi lebih baik lagi.
e. Peran
warga masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan pendidikan di Kota Solo?
Jawaban:
Ø Seperti
yang telah saya jelaskan tadi bahwa pemerintah memiliki peranan yang besar
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Solo ini, yaitu dengan melakukan
kunjungan-kunjungan ke sekolah-sekolah untuk mengkontrol kondisi pendidikan
yang berlangsung di sekolah itu dan juga memberikan bantuan biaya pendidikan
dalam bentuk BOS (Bantuan Operasional Sekolah) serta juga memberikan bantuan
pengadaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang keberhasilan pembelajarn,
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Solo.
Ø Warga
Masyarakat
Seperti yang telah saya
jelaskan juga tadi bahwa masyarakat juga memiliki peranan yang besar dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di kota Solo,
yaitu sampai saat ini warga masyarakat memiliki peranan yang paling
kelihatan, yaitu mendukung pelaksanaan pendidikan di Kota Solo ini dengan cara
menciptakan suasana yang kondusif agar pendidikan dapat berjalan dengan lancar,
serta masyarakat juga memiliki peranan dengan ikut serta mengawasi proses
belajar peserta didik dan menegur bila peserta didik keluyuran saat jam-jam
belajar.
Komentar
Posting Komentar