paper - Pencemaran Udara di Universitas Sebelas Maret Akibat Adanya Penggunaan Kendaraan Bermotor
TUGAS
PAPER
ILMU
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Disusun
oleh :
Frendi Ihwan Syamsudin (K2316022)
Prodi/ Kelas : Pendidikan Fisika/2016 B
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
Jalan
Ir. Sutami No. 36-A Kentingan, Surakarta. Kode Pos 57126. Telp (0271) 646994.
Fax (0271) 646655
Pencemaran
Udara di Universitas Sebelas Maret Akibat Adanya Penggunaan Kendaraan Bermotor
A. Deskripsi
Permasalahan
Udara
merupakan campuran dari berbagai macam gas dengan perbandingan yang tidak tentu
bergantung pada suhu udara, tekanan udara, dan lingkungan disekitarnya. Udara
sangat diperlukan oleh makhluk hidup untuk bernafas. Udara yang dibutuhkan
adalah udara bersih, maksudnya adalah udara yang bebas dari pencemar udara.
Namun dalam keadaan atmosfir saat ini udara bersih sangat sulit untuk
didapatkan, apalagi pada saat ini jumlah kendaraan bermotor yang digunakan oleh
penduduk semakin banyak dan terdapat banyak pabrik yang membuang limbah secara
berlebihan di udara. Dari hal tersebut, prosentase kemungkinan terjadinya
pencemaran udara sangat besar.
Pencemaran
udara adalah suatu keadaan terkontaminasinya udara oleh zat-zat asing yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Menurut seorang ahli mengemukakan bahwa
pencemaran udara adalah adanya bahan-bahan atau zat-zat asing yang menyebabkan
perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan
atau zat asing tersebut di udara dalam jumlah tertentu pada waktu yang cukup
lama akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Jadi, udara dikatakan tercemar apabila
terdapat zat-zat atau bahan-bahan pencemar di dalamnya.
Universitas
Sebelas Maret (UNS) merupakan sebuah universitas yang dapat dikatakan cukup
besar dengan ribuan civitas academika di dalamnya. Sebagian besar civitas
academika UNS, baik dosen, karyawan, dan mahasiswa menggunakan kendaraan
bermotor ketika beraktivitas di dalam kampus. Terlebih lagi lokasi UNS yang
dekat jalan raya, baik untuk gerbang depan maupun belakang yang menyebabkan
banyaknya aktivitas kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor yang beraktivitas
tanpa henti itu mengeluarkan gas Karbon Monoksida (CO) sebagai hasil dari
pembakaran bensin. Kemudian gas yang dihasilkan tersebut tertiup angin menuju
ke UNS dan terhirup oleh seluruh civitas academika UNS. Ketika bernafas,
gas-gas tersebut masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan udara yang dihirup. Gas
CO tidak memiliki warna, bau, dan rasa. Oleh karena itu lingkungan yang
tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Gas ini dapat menyebabkan
gangguan kesehatan, bahkan juga dapat menimbulkan kematian. Bila gas ini terhirup
dan masuk ke dalam paru-paru kemudian ikut menyebar ke seluruh tubuh melalui
peredaran darah, maka akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan untuk
metabolisme tubuh. Gas CO ini bersifat racun metabolis, ikut bereaksi dengan
darah sehingga hemoglobin dalam daran lebih mudah mengangkut gas CO
dibandingkan dengan gas oksigen yang dibutuhkan. Hal ini dapat mengganggu
fungsi hemoglobin yang sesungguhnya dan menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.
Jadi,
penggunaan kendaraan bermotor dalam jumlah yang banyak di wilayah kampus UNS
dan sekitarnya menyebabkan tingkat polusi udara yang ada din UNS semakin besar
serta akan mengganggu kesehatan dari civitas academika UNS dan masyarakat di
sekitarnya.
B. Penyebab
Dari Permasalahan Yang Dihadapi
Salah
satu penyebab pencemaran lingkungan udara di UNS seperti yang telah kami
jelaskan pada deskripsi permasalahan tadi adalah penggunaan kendaraan bermotor.
Penggunaan kendaraan bermotor di dalam kampus UNS dan disekitarnya akan
menyebabkan polusi udara. Hal disebabkan karena pada saat kendaraan bermotor
dinyalakan akan terjadi proses pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Gas
hasil pembakaran kendaraan bermotor disebut dengan gas Karbon Monoksida (CO).
Gas CO ini kemudian akan menyebar tertiup angin dan terhirup oleh civitas
akademica dan masyarakat di sekitar UNS, sehingga dapat menyebabkan gangguan
kesehatan. Jadi penyebab utama pencemaran udara di lingkungan kampus UNS adalah
penggunaan kendaraan bermotor dalam jumlah yang banyak.
C. Dampak
Dari Permasalahan Yang Dihadapi
1. Berkurangnya
bahan bakar fosil
Penggunaan
kendaraan bermotor dalam jumlah yang sangat besar dapat mengurangi ketersediaan
bahan bakar fosil yang ada di Indonesia. Bahan bakar fosil itu dapat kita
gunakan setalah terpendam di dalam tanah selama ribuan tahun lamanya. Kita
mengetahui bahwa untuk dapat digunakan berkendara, kendaraan bermotor harus
terisi oleh bahan bakar (bensin maupun solar). Sehingga semakin banyak manusia
yang menggunakan kendaraan bermotor, kebutuhan akan bahan bakarnya juga akan
semakin besar dan ketersediaan bahan bakar fosil akan semakin berkurang
2. Terjadinya
pencemaran udara di lingkungan UNS
Penggunaan
kendaraan bermotor di dalam kampus UNS dan disekitarnya akan menyebabkan polusi
udara. Hal disebabkan karena pada saat kendaraan bermotor dinyalakan akan
terjadi proses pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Gas hasil pembakaran
kendaraan bermotor disebut dengan gas Karbon Monoksida (CO). Gas ini kemudian
akan menyebar terbawa angin dan akan mencemari udara di lingkungan kampus UNS.
3. Menipisnya
lapisan ozon
Gas
Karbon Monoksida (CO) hasil pembakaran kendaraan bermotor akan terus naik
terbawa angin. Saat mencapai ketinggian tertentu, material padat akan turun ke
bumi dan material yang berupa gas akan terus naik ke atas sampai mencapai ke lapisan
ozon, sehingga gas CO dapat merusak lapisan ozon dan lapisan ozon akan
semakin menipis.
4. Suhu
udara menjadi panas
Lapisan
ozon yang semakin tipis akibat dari adanya gas CO tersebut menyebabkan
intensitas cahaya matahari yang menyinari bumi akan semakin banyak dan semakin
panas, sehingga dapat membuat suhu udara di bumi menjadi semakin panas
5. Terjadinya
gangguan kesehatan civitas academika UNS dan masyarakat di sekitarnya
Kendaraan
bermotor yang beraktivitas tanpa henti itu mengeluarkan gas Karbon Monoksida
(CO) sebagai hasil dari pembakaran bensin. Kemudian gas yang dihasilkan
tersebut tertiup angin menuju ke UNS dan terhirup oleh seluruh civitas
academika UNS. Ketika bernafas, gas-gas tersebut masuk ke dalam tubuh bersamaan
dengan udara yang dihirup. Gas ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan
juga dapat menimbulkan kematian. Bila gas ini terhirup dan masuk ke dalam
paru-paru kemudian ikut menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah, maka
akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh. Gas
CO ini bersifat racun metabolis, ikut bereaksi dengan darah sehingga hemoglobin
dalam daran lebih mudah mengangkut gas CO dibandingkan dengan gas oksigen yang
dibutuhkan. Hal ini dapat mengganggu fungsi hemoglobin yang sesungguhnya dan
menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.
Sehingga tingkat kesehatan civitas academika UNS dan masyarakat
disekitarnya akan berkurang.
D. Solusi
Dari Permasalahan Yang Dihadapi
1. Melakukan
sosialisasi kepada seluruh Civitas Academika tentang pentingnya menjaga
lingkungan
Pihak
Universitas Sebelas Maret (UNS) sebaiknya melakukan langkah pertama untuk
menghadapai permasalahan ini dengan cara melakukan sosialisasi kepada seluruh
civitas academika UNS, baik itu mahasiswa, dosen, maupun karyawan tentang pentingnya
menjaga lingkungan, khususnya lingkungan udara. Sosialisasi ini dapat dilakukan
oleh pihak rektorat, dosen, ataupun mahasiswa. Sebagai mahasiswa, kita harus
menekankan kepada diri kita sendiri dan orang lain yang berada di lingkungan
sekitar UNS untuk membangun kesadaran sehingga bisa terus menjaga kebersihan
lingkungan udara, karena lingkungan yang kondisi udaranya bersih
mengindikasikan kondisi masyarakat di sekitarnya sehat dan lingkungan yang kondisi udaranya
kotor mengindikasikan kondisi masyarakat di sekitarnya tidak sehat. Sehingga
diperlukan suatu kesadaran dari seluruh civitas academika UNS untuk terus
menjaga kebersihan lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan udara.
2. Melakukan
sosialisasi kepada seluruh civitas academika untuk mengurangi pemakaian
kendaraan bermotor jika datang ke kampus
Pihak
Universitas Sebelas Maret sebaiknya melakukan sosialisasi kepada seluruh
civitas academica UNS untuk sedikit mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
ketika berada di wilayah kampus. Hal ini dapat direalisasikan dengan menghimbau
kepada seluruh civitas academika UNS jika membawa kendaraan bermotor untuk bisa
diparkir di luar kampus atau diparkir di dalam kampus dengan radius beberapa
meter, setelah itu jalan kaki atau memanfaatkan fasilitas transportasi yang
disediakan oleh kampus. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi tingkat
polusi udara di lingkungan UNS.
3. Melakukan
sosialisasi kepada seluruh civitas academika untuk memanfaatkan fasilitas
transportasi yag tersedia
Pihak
Universitas Sebelas Maret sebaiknya melakukan sosialisasi kepada seluruh
civitas academika UNS bahwa telah disediakan fasilitas transportasi yang dapat
digunakan sebagai kendaraan menuju fakultas/prodi masing-masing. Kemudian pihak
UNS menghimbau kepada seluruh civitas academika untuk memanfaatkan fasilitas
transportasi kampus yang telah disediakan, seperti bus kampus dan bus kampus
listrik. Bus kampus harus dimanfaatkan keberadaannya oleh civitas academika
agar penyediaan fasilitas ini bisa bermanfaat dan dana penyediaannya tidak
terbuang sia-sia. Dengan memanfaatkan keberadaan bus kampus, diharapkan dapat
mengurangi tingkat polusi udara di lingkungan UNS.
4. Menjaga
dan merawat fasilitas transportasi kampus
UNS
telah menyediakan fasilitas transportasi kampus, seperti bus kampus dengan
bahan bakar bensin dan bus kampus listrik. Fasilitas transportasi kampus yang
sudah tersedia harus dijaga dan dirawat dengan sedemikian rupa, sehingga dapat beroperasi
dan dimanfaatkan dengan baik. Dengan dirawatnya fasilitas transportasi kampus
diharapkan dapat mengurangi tingkat polusi udara di UNS.
5. Mengembangkan
fasilitas transportasi bus listrik dan sepeda listrik
Sepeda
listrik dulu pernah dioperasikan di UNS, tetapi kareka kondisi jalan di UNS
yang naik-turun menyebabkan sepeda listrik tersebut tidak kuat saat melewati
jalan yang menanjak karena daya listrik yang terkandung di dalamnya kurang. Akibatnya
pengoperasian sepeda listrik pada saat ini dihentikan terlebih dahulu. Hal ini
mungkin dapat diatasi dengan menambah daya listrik pada baterai yang dipasang
di sepeda listrik, sehingga sepeda listrik dapat melewati jalan yang menanjak
dan dapat dioperasikan kembali. Kemudian untuk bus listrik sekarang masih dalam
uji coba pengoperasionalan di UNS. Jika uji coba berhasil, seharusnya pihak
kampus mengembangkan teknologi transportasi ini dengan menambah jumlahnya.
Penambahan jumlah kendaraan listrik dan penambahan daya listrik pada
masing-masing kendaraan listrik ini tentunya juga akan menyebabkan masalah
baru, yaitu banyaknya energi listrik tenaga air yang digunakan. Untuk mengatasi
hal ini kita dapat memanfaatkan panel surya yang dipasang pada tempat dengan
intensitas penyinaran cahaya matahari yang cukup banyak dan stabil, kemudian
energi yang dihasilkan oleh panel surya tadi melalui pengubahan cahaya matahari
menjadi energi listrik disimpan dalam sebuah baterai dengan daya tertentu yang
nantinya akan dipasang pada kendaraan listrik. Sehingga dengan cara tersebut
diharapkan tingkat polusi udara dan pemborosan energi listrik tenaga air akan
semakin berkurang dan UNS bis menjadi kampus yang benar-benar green campus.
6. Menanam
dan merawat pohon dengan baik
Fungsi utama dari pohon
dalam hal ini adalah menyerap gas karbon monoksida yang dihasilkan oleh
kendaraan bermotor, sehingga asapnya tidak mencemari lingkungan. Di UNS telah
terdapat ratusan pohon besar maupun kecil yang semestinya dapat mengurangi
polusi udara ini. Namun pertambahan jumlah pohon tidak seimbang dengan
pertambahan jumlah kendaraan bermotor. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya
penanaman pohon. Upaya tersebut telah dilaksanakan UNS pada acara dies natalis, yaitu setelah upacara dies natalis terdapat program penanaman
pohon oleh para profesor. Pohon yang sudah ditanam ini harus dirawat hingga
menjadi pohon yang besar, sehingga dapat mengurangi polusi udara di lingkungan
UNS.
E. Kesimpulan
Udara
merupakan campuran dari berbagai macam gas dengan perbandingan yang tidak tentu
bergantung pada suhu udara, tekanan udara, dan lingkungan disekitarnya. Udara
sangat diperlukan oleh makhluk hidup untuk bernafas. Pencemaran udara adalah
suatu keadaan terkontaminasinya udara oleh zat-zat asing yang berbahaya bagi
kesehatan manusia. Udara dikatakan tercemar apabila terdapat zat-zat atau
bahan-bahan pencemar di dalamnya. Pencemaran udara merupakan salah satu
permasalahan yang dihadapi oleh UNS. Penyebabnya adalah karena banyaknya
penggunaan kendaraan bermotor oleh civitas academika UNS ketika beraktivitas di
dalam kampus. Selain itu juga lokasi UNS yang dekat dengan jalan raya yang
menyebabkan asap kendaraan bermotor dari jalan raya terbawa angin menuju ke
kampus UNS. Pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor ini membawa berbagai
macam dampak negatif, diantaranya adalah berkurangnya ketersediaan bahan bakar
fosil, terjadinya polusi udara di UNS dan sekitarnya, menipisnya lapisan ozon, suhu udara semakin
panas, serta terjadinya gangguan kesehatan civitas academika UNS dan masyarakat
di sekitarnya. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan berbagai macam cara,
diantaranya adalah melakukan sosialisasi kepada seluruh civitas academika
tentang pentingnya menjaga lingkungan, melakukan sosialisasi kepada seluruh
civitas academika untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor jika datang ke
kampus, melakukan sosialisasi kepada seluruh civitas academika untuk
memanfaatkan fasilitas transportasi yag tersedia, menjaga dan merawat fasilitas
transportasi kampus, mengembangkan fasilitas transportasi bus listrik dan
sepeda listrik, serta menanam dan merawat pohon dengan baik.
F. Daftar
Pustaka
Pertanyaan
dan Tanggapan dari mahasiswa
Penanya = Kurnia Devita Sari
Pertanyaan = Apakan perilaku yang bisa Anda
tunjukkan untuk mengurangi
pencemaran
udara di UNS ?
Jawaban = Perilaku yang dapat kami tunjukkan
untuk mengurangi pencemaran udara di lingkungan UNS ini adalah dengan mencoba
untuk membiasakan diri tidak memakai kendaraan bermotor ketika datang ke kampus
dan lebih memanfaatkan fasilitas transportasi yang disediakan oleh kampus UNS.
Kami juga mengajak kepada seluruh civitas academika UNS, baik dosen, karyawan,
dan mahasiswa untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor ketika berada di
dalam kampus dan lebih memanfaatka fasilitas kampus yang tersedia. Dengan
demikian diharapkan dapat mengurangi tingkat polusi udara di UNS.
Komentar
Posting Komentar