Pengaruh Media Massa Terhadap Proses Belajar Peserta Didik
![]() |
Disusun Oleh :
Nama : Frendi Ihwan
Syamsudin
NIM : K2316022
Kelas : B
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
A.
PENGERTIAN
MEDIA MASSA
Media
massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber
kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis
seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor
lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik,
pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media
massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi
(Rakhmat, 2001).
Media
menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat
akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang
berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak,
(2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan
(3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat
ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).
Effendy
(2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah
banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film
bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau
dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi
dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan
artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak.
Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat
mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.
Media
massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara
serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa
dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang
dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada
waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).
Media
massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan
hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah
untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan
produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak
perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum
dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan
dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan
jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan
minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).2.
B.
JENIS-JENIS MEDIA MASSA
Setiap
jenis-jenis dari media massa memiliki sifat-sifat khasnya oleh sebab itu
penggunaannya juga harus diperhitungkan sesuai kemampuan dan sifat
khasnya.
1.
Media
Cetak
Media
cetak Merupakan suatau media pemberi informasi berupa tulisan yang dicetak pada
sebuah bidang. Bisa dalam bentuk tulisan pada kertas. misalnya seperti:
Majalah, Koran, Surat Kabar dll.
2.
Media
Elektronik
Media
elektronik merupakaan sebuah media pemberi informasi dalam sebuat alat
elektronik modern.informasi yang disampaikan dapat kita dengar dan lihat.
misalnya seperti: Radio, TV, Film atau Video, dll.
3.
Media
cyber
Media
cyber merupakan sebuah media pemberi informasi pada jaringan sosial yang telah
disediakan online dengan menggunakan jasa internet kita dapat menikmatinya
secara gratis. misalnya seperti: Media Sosial, Website, Portal Berita, Blog,
dll
Jika
ditinjau berdasarkan perkembangan teknologi di bidang penyampaian informasi
melalui media massa, dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis diantaranya:
1.
Media
massa modern
Media
massa modern adalah yang dimaksud dengan media massa modern yaitu media massa
yang menggunakan teknologi modern, misalnya seperti media massa cetak serta
media massa elektronik. Pengertian media massa cetak adalah media massa yang
dalam menyampaikan suatu informasinya terlebih dulu harus dicetak
menggunakan alat cetak. Contohnya seperti Koran , tabloid dll. Sedangkan
Pengertian media massa elektronik adalah media massa yang dalam menyampaikan
suatu informasinya menggunakan jasa listrik. Jika tanpa adanya sumber listrik
media massa ini tak dapat berfungsi. Contohnya seperti tv, radio, dll.
2.
Media
massa tradisional
Media
massa tradisional adalah media yang dipakai atau digunakan sebagai sarana
penyampaian informasi pada jaman dulu. Contohnya sepeti misalnya seni
tradisional, wayang, dll.
A.
FUNGSI
& PERANAN MEDIA MASSA
Fungsi
lebih mengacu pada kegunaan suatu hal dalam hal ini adalah kegunaan atau
manfaat dari pers itu sendiri. Peranan lebih merujuk kepada bagian atau lakon
yang dimainkan pers dalam masyarakat, dimana pers memainkan peran tertentu
dalam seluruh proses pembentukan budaya manusia.
Pada umumnya :
Fungsi :
1.
Sebagai media komunikasi
2.
Memberikan informasi kepada masyarakat dalam bentuk berita
3.
Sebagai media pendidikan
4.
Pemberitaan mengandung nilai dan norma tertentu dalam masyarakat yang baik
5.
Sebagai media hiburan
6.
Lebih bersifat sebagai sarana hiburan
7.
Sebagai lembaga ekonomi
8.
Mendatangkan keuntungan financial
Peranan :
1.
Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui
2.
Menegakkan nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan
HAM, serta menghormati kebhinekaan
3.
Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar
4.
Melakukan pengawasa, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan kepentingan umum
5.
Memperjuangkan keadilan dan kebenaran
a.
Peranan
media massa bagi masyarakat antara lain:
1)
Sebagai
sarana untuk mengidentifikasi diri nilai – nilai lain di dalam media
2)
Media
dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman diri melalui orang lain
3)
Media
terkait mempromosikan pendekatan–pendekatan alternative terhadap kegiatan kemasyarakatan
b.
Media
massa di dalam pendidikan:
1)
Peran
media massa di dunia pendidikan yang terpenting adalah dapat memperluas wawasan
dan pengetahuan
2)
Sebagai
penyedia informasi bagi pelaja
3)
Media
massa dapat membantu pelajar dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
4)
Dengan
adanya media massa dapat mendorong pelajar untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan
dan informasi
·
Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan
c.
Media
massa dalam bidang ekonomi:
1)
Media
massa menyampaikan berbagai informasi seputar perkembangan ekonomi saat ini
2)
Secara
ekonomis, media massa adalah akses untuk mempermudah transaksi suatu barang atau
proses jual beli antara penyedia barang dan pembeli dalam hal ini konsumen
3)
Mempercepat
informasi mengenai perkembangan bursa efek maupun masalah perkembangan saham di
pasar.
d.
Peran
media massa terhadap psikologi, agama, dan moral
Dampak positif terhadap perkembangan
psikologi, agama, dan moral.
1)
Media
sebagai sarana penghubung dalam menyampaikan berbagai informasi dan pembahasan
mengenai moral dan etika serta hal – hal yang bersifat reliji kepada orang lain
atau masyarakat luas
2)
Media
massa khususnya televisi dapat dijadikan alat untuk menampilkan nilai-nilai
etika moralitas agama
3)
Media
massa berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan seseorang, hal ini berarti media
dapat merubah kondisi psikologis seseorang untuk selalu konsisten melakukan hal
– hal yang bernilai positif.
Dampak negatif
terhadap perkembangan psikologi, agama, dan moral
Bagi
remaja maupun anak – anak, pada dasarnya masih mempunyai jiwa yang labil, tidak
mempunyai pendirian yang teguh dan biasanya susah dalam hal pengendalian diri
sehingga pengaruh – pengaruh negatif seperti perilaku – perilaku menyimpang
akibat dari pergeseran nilai mudah mempengaruhi jiwa remaja dan menimbulkan
gejala baru berupa krisis ahlak.
e.
Media
massa di dalam persaudaraan & persahabatan:
1)
Media
massa diartikan sebagai medium atau saluran yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan orang lain dalam hal mempererat tali persaudaraan
2)
Mempermudah
akses untuk berinteraksi dengan orang lain
3)
Sebagai
sarana untuk menyampaikan pesan kepada teman lain, dll.
f.
Bagi
orang tua:
Peranan
orang tua tidak terlepas dalam mengontrol sikap anak – anaknya sehingga tidak
terjerumus untuk melakukan hal – hal yang negatif. Orang tua sangat berperan
dalam mendukung dan mewaspadai segala hal yang bisa menjerumuskan masa depan
B.
KARAKTERISTIK
MEDIA MASSA
1.
Publisitas
yaitu yang disebarluaskan kepada masyarakat atau publik.
2.
Universalitas
yaitu pesannya yang bersifat umum, mengenai segala aspek kehidupan serta semua
peristiwa di berbagai tempat, maupun menyangkut mengenai kepentingan umum sebab
sasarannya masyarakat umum.
3.
Kontinuitas
yaitu berkesinambungan sesuai dengan priode mengudara ataupun jadwal terbitnya.
4.
Aktualitas
yaitu yang berisi hal-hal baru. Aktualitas dapat diartikan kecepatan
penyampaian informasi kepada masyarakat umum.
5.
Periodisitas
yaitu tetap atau berkala. Seperti misalnya harian, mingguan, ataupun siaran
sekian beberapa jam per harinya.
C.
PENGARUH
MEDIA MASSA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK
Pengaruh
media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih dan jumlahnya
semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup untuk
memperhatikan, mendampingi dan mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan
waktu menonton TV, bermain playstation, menonton video/DVD/VCD daripada
melakukan hal lainnya.
Pola
anak dalam mengkonsumsi media memang dapat mempengaruhi anak. Saat ini,
tampaknya sulit memisahkan anak-anak dari media. Bayangkan anak sehari-hari
menggunakan TV, menonton VCD/DVD, bermain video game, menggunakan internet,
membaca komik, memakai handphone dan sebagainya. Anak-anak masa kini adalah
anak-anak yang sejak lahir telah terbiasa dengan kehadiran media tersebut
diatas, media tersebut “mengepung” anak. Media telah menjadi bagian sehari-hari
dari kehidupan anak. Media menjangkau semua orang dimana-mana.
Media
merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan satu dengan lainnya. Disatu
sisi, media, menampakkan wajah ‘prososial’. Disisi yang lain menampilkan
wajahnya yang ‘asosial’. Pada sisi prososial, media melakukan penyebaran
informasi melalui media seperti suratkabar, televisi, radio, film, dan internet
telah membentuk pengetahuan dan pendapat manusia mengenai berbagai peristiwa
atau hal yang menyangkut kehidupan. Pada wajahnya yang positif, media membawa
muatan prososial. Misalnya, acara pendidikan dan informasi di TV, buku cerita
anak, situs-situs pendidikan di internet, film-film yang menghibur dan
sekaligus mendidik, atau videogame yang sehat bagi anak.
Namun,
pada saat media menampilkan sisi negatifnya, media menjadi destruktif. Media
menampilkan muatan yang tidak baik dikonsumsi, terutama anak-anak seperti
misalnya menampilkan sisi kekerasan, situs porno, komik porno, film atau game
kekerasan. Media dikatakan membawa muatan anti-sosial.
Bagi
anak-anak, kegiatan menonton televisi bisa jadi merupakan keharusan. Bahkan,
ada anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di depan televisi.
Dengan begitu, iklan, tayangan dan tampilan pada mediapun bisa menjadi salah
satu model bagi bayi dan anak-anak. Dari waktu ke waktu, banyak sekali kasus
mengenai dampak media terutama siaran televisi di Indonesia, misalnya “kasus
Smackdown
Media
menjangkau semua orang dimana-mana. Yang menjadi pertanyaan adalah : seperti
apa sesungguhnya media yang digunakan anak-anak kita dan potensial untuk
mempengaruhi ? Jawabannya : Mengkhawatirkan !!!!!
Media
massa, terutama televisi, merupakan sarana yang sangat efektif untuk
mentransfer nilai dan pesan yang dapat mempengaruhi khalayak secara luas.
Bahkan televisi dapat membuat orang kecanduan. Kini, media audio visual ini
telah menjadi narkotika sosial yang paling efisien dan paling bisa
diterima. Interaksi masyarakat, terutama anak, terhadap televisi, sangat
tinggi. Idealnya seorang anak hanya menonton tayangan televisi sebanyak dua jam
sehari. Data pola menonton televisi pada anak-anak menunjukkan bahwa jumlah jam
menonton anak-anak melampaui batas jam menonton ideal. Angka 35 jam per
minggu, berarti sama dengan 1820 jam per tahun, padahal jam belajar anak sekolah
dasar menurut United Nations Education and Culture Organization (UNESCO) tidak
melebihi 1000 jam per tahun. Jika melihat perbandingan jumlah jam
menonton televisi dengan jumlah jam belajar di sekolah, maka dikuatirkan proses
pembentukan pola pikir, karakter, dan perilaku anak justru terbentuk melalui
tayangan televisi.
Penelitian
Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) tahun 2006 jumlah menonton TV pada
anak-anak SD berkisar antara 30-35 jam seminggu (sekitar 4.5 jam sehari). Belum
lagi, angka ini masih ditambah sekitar 10 jam untuk bermain video game. Ini
adalah jumlah waktu yang terlalu besar untuk hiburan yang kurang sehat bagi
anak. Padahal, batas maksimal yang diperbolehkan ahli adalah anak menonton TV
atau permainan media lainnya seperti play station, komputer dan lain-lain
maksimal 2 jam sehari. Data menunjukkan bahwa waktu menonton TV anak-anak saat
libur akhir pekan telah lama sekitra 3 jam dibandingkan waktu menonton TV di
hari biasa. TV memang menayangkan lebih banyak acara anak di hari libur dibandingkan
hari lainnya.
Siapa yang
paling gampang terpengaruh media ? Jawabannya : dua kelompok yaitu anak dan
remaja. Ada tiga hal yang menjadi penyebab utama :
1.
Anak
dan remaja biasanya belum kritis
2.
Anak
dan remaja umumnya senang meng-imitasi apa yang dilihat atau didengar
3.
Pengaruh
teman sebaya
D. DAMPAK POSITIF, DAN NEGATIF, DARI MEDIA SOSIAL
Hampir semua orang saat ini memiliki media sosial, seperti facebook,
twitter, linkedin, youtube, line, dll. Namun jika kita salah dalam
penggunaannya, hal ini akan menimbulkan efek yang negatif bagi pemakai. Dengan
atau tanpa disadari, orangtua dan orang dewasa lain disekitar anak-anak dan
remaja telah memaparkan internet sejak usia dini. Oleh karena ituadalah sebuah
urgensi untuk mengulas tentang dampak positif dan negatif dari pemaparan remaja
terhadap internet dari sudut pandang psikologis. Dampak ini akan ditinjau dari
beberapa aspek perkembangan sebagai berikut:
1. Dampak positif adanya media
sosial terhadap perkembangan anak.
a. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs media sosial ini anak
menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun
sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung..
b. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri
melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka
berinteraksi dan menerimaumpan balik satu sama lain.
c. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat,
perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka
berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga
hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
2. Dampak negative adanya jejaring sosial terhadap perkembangan anak
a. Seorang pelajar biasanya akan menjadi lebih malas belajar karena
terlalu asyik dengan media sosial dan konsentrasinya pun biasanya akan
terganggu. Ini akan mengakibatkan menurunnya prestasi peserta didik.
b. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata.
Tingkatpemahaman bahasapun menjadi terganggu. jika anak terlalu banyak
berkomunikasi didunia maya.
c. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan
diri sendiri.Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka,
karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. hal ini dapat mengakibatkan
menjadi kurang berempatidi dunia nyata..
d. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs
jejaring sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara
berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.
e. Situs jejaring sosial adalah lahan yang subur bagi predator untuk melakukan
kejahatan.
f. Melunturkan nilai dan moral seperti tata karma, sopan santun dan sikap
terpuji lainnya. Bahkan tidak jarang peserta didik menciderai karakteristik
bangsa yang terkenal akan sopan santun.
g. Semakin maraknya penipuan, pencemaran nama baik, penggunaan narkoba,
kejahatan penculikan remaja putri, judi online dan kejahatan lainnya yang
sangat marak terjadi akhir-akhir ini. Pelaku kejahatan menggunakan media sosial
sebagai alat untuk menjaring korban.
h. Ketergantungan bahkan, hal ini juga menjadi sebuah penyakit baru
seperti misalnya facebook depression. Penyakit ini asal nya terlihat sama
seperti kecemasan, kelainan psikis , ketergantungan atau kebiasaan buruk
lainnya. Meskipun hanya terlihat difacebook maka penyakit ini pun mendapatkan
perhatian serius.
E.
BAGAIMANA
SOLUSI DARI DAMPAK MEDIA MASSA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK
Solusi dari
permasalahan ini dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan
sebagai orangtua dan pendekatan sebagai pendidik.
1.
Pendekatan
sebagai Orang tua
a.
Memfasilitasi
kebutuhan anak dengan memperhatikan urgensi dari pemenuhan kebutuhan tersebut.
Prioritas
orang tua adalah memenuhi tingkat kebutuhan anak bukan semata-mata untuk
memenuhi keinginan anak, pledor, pola pendidikan orang tua yang semata-mata
hanya memnuhi keinginan anaknya dapat juga disebut pola asuh submission yang
berdampak pada perilaku anak, seperti tidak patuh terhadap aturan , tidak
bertanggung jawab, agresif dan teledor, bersikap otoriter, dan terlalu percaya
diri. Namun, sebagai calon orang tua kita harus
berhati-hati dalam menghindari pola asuh yang mendominasi anak
(domination) yang dapat berdampak pada tingkah laku anak yang sopan dan sangat
hati-hati. Meskipun dapat membuat anaka besikap sopan dan hati-hati-hati tetapi
juga dapat membuat anak menjadi pemalu, penurut, inferior dan mudah bingung
serta tidak mudah bekerja sama
Dalam
kaitannya dengan media massa, orang tua harus memberikan atau mengatur waktu
anaka untuk mendapatkan iinformasi dan hiburan. Otrang tua hendaknya
memberiakan batasan terhadap anak dalam menonton tv, menggunakan gawai,
misalnya 2 jam perhari. Selain itu, orang tua juga harus mendampingi anak dalam
memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan informasi dan hiburan dari tv maupun gawai
Lingkungan
keluarga harus lebih mendominasi daripada lingkungan media massa agar
lingkungan media massa dapat menjadi lingkungan yang mendukung dalam
perkembangan anak untuk mendukung perkembangangan anak orang tua dapat
menggunakan pola asuh acceptence. Pola asuh acceptence adalajh pola asuh yang memberikan
perhatian dan cinta kasih yang tulus kepada anak / peserta didik, menempatkan
anak dalam posisi yang penting dalam rumah, mengembangkan hubungan yang hangat,
sejuk dengan anak serta bersikap respecct dengan anak, dengan begitu anak akan
memiliki sikap yang kooperatif sehingga kita mampu mengajak anak untuk lebih
bisa memanfaatkan media massa yang dimiliki. Selain itu sikap realiatik yang
kana tumbuh pada anak akan dapat mengendalikan pola pikir anak supaya tidak
terjemurus terhadap dunia media massa yang tidak mendidik
b.
Orang
tua harus meluangakan waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan anak, terutama
ibu
Hubungan
cinta kasih dalam keluarga tidak sebatas perasaan akan tetapi juga menyangkut
pemeliharaan,rasa tanggung jawab, perhatian, pemahaman, respect, dan keinginan
untuk menumbuhkembangkan anak yang dicintainya keluarga yang hubungan antar
anggotanya tidak harmonis, penuh konflik, atau gap communication dapat
mengembangkan masalah-masalah kesehatan mental bagi peserta didik
Mengkaji lebih jauh tentang fungsi
keluarga, dapat dikemukakan bahwa secara sosiopsikologis, keluarga berfungsi
sebagai
1.
Meberi
rasa aman
2.
Sumber
pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis
3.
Pemberi
bimbingan bagi pengembangan perilaku yang secara sosial dianggap tepat
4.
Pemberi
bimbingan dalam belajar ketrampilan motor, verbal, dan solial yang dibutuhkan
untuk penyesuaian diri
c.
Mengawasi
pergaulan anak
Anak
tidak saja mendapatkan informasi dari dalam rumah tapi juga dari teman-teman
sepergaulan.
2.
Pendekatan
sebagai pendidik
a.
Guru
harus mengajak peserta didik agar memanfaatkan media massa untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar.
Media
massa dapat memberikan informasi yang terjadi di sekitarnya, kemudian kejadian
tersebut dapat dihubungkan dengan materi pembelajaran di sekolah. Dengan begitu, mandat yang
diberikan pemerintah melalui Kurikulum 2013 dapat tercapai, yaitu siswa lebih
aktif dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan
siswa lebih kritis terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Salah
satu asas perkembangan anak, yaitu asas eksplorasi mengatakan bahwa anak dalam
hidupnya selalu mengadakan eksplorasi untuk menemukan sesuatu. Untuk
mengoptimalkan potensi anak ini, guru harus mampu memanfaatkan media massa
sebagai pendukung dari materi pembelajaran.
Misalnya
: guru memberikan tugas kepada peserta didik berupa perintah untuk mencari
permasalahan melalui media massa kemudian mendiskusikan solusi dari
permasalahan tersebut di dalam kelas.
b.
Guru
harus lebih peka terhadap perilaku peserta didik.
Guru
harus mampu mendeteksi peserta didik yang kecanduan dengan tontonan televisi,
terutama tontonan sinetron, kartun atau lainnya serta memberikan nasihat secara
klasikal di kelas maupun face to face.
F.
KESIMPULAN
Media
massa merupakan kebutuhan informasi sekaligus sebagai kebutuhan hiburan bagi
anak. Ada banyak jenis media massa tetapi hanya media elektronik yang banyak
diminati peserta ddik, padahal media tersebut memiliki konten-konten yang
kurang tersaring sehingga berpotensi menjadi lingkungan pendukung atau ada
kemungkinan menjadi lingkungan penghambat bagi perkembangan peserta didik.
Sebagai pendidik sekaligus orang tua memiliki peran serta tanggungjawaab untuk
memfasilitasi dan mengarahkan peserta didik sehingga media massa dapat menjadi
lingkungan yang mendukung perkembangan peserta didik.
Komentar
Posting Komentar