Pengaruh Media Massa Terhadap Perkembangan Belajar Peserta Didik


TUGAS
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Dosen pengampu : Dra. Chadidjah HA., M.Pd.





Disusun Oleh :
Nama             : Frendi Ihwan Syamsudin
NIM                : K2316022
Kelas               : B



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017







KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengaruh media massa terhadap Perkembangan Peserta Didik” dengan baik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih terhadap segala pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuangan baik dari segi susunan kalimat maupun segi tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.




Surakarta,   April 2017


Penyusun    





















DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
C.     Tujuan.................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media Massa....................................................................................... 2
B.     Pengaruh Media Massa terhadap Perkembangan Anak....................................... 2
C.     Solusi dari dampak pengaruh Media Massa terhadap Perkembangan Anak........ 3
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................................... 6
B.     Saran...................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 7
















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman ke arah yang lebih maju, medorong manusia untuk terus  berkarya mengembangkan Ilmu  Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi ini terus berkembang menjadi pesat sehingga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pola hidup maupun perilaku manusia.  Perkembangan ilmu pengetahuan daan teknologi ini mampu menciptakan inovasi-inovasi baru, baik dalam bentuk perkembangan informasi maupun komunikasi.
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini salah satunya dapat bedampak pada perkembangan manusia. Salah satu bentuk perkembangan informasi dan komunikasi ini terjadi pada media massa.  Dimana media massa ini banyak di akses  oleh banyak kalangan untuk mendapatkan informasi-informasi seputar  kehidupan baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002).  Media massa juga merupakan faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan, atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa yaitu media massa akan memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.
            Media massa merupakan salah satu lingkungan perkembangan anak. Pada saat yang sama, media massa dapat menjadi penghambat sekaligus dapat menjadi pendukung bagi perkembangan anak. Hal ini sudah menjadi tanggungjawab kita sebagai pendidik sekaligus orang tua bagi anak untuk dapat membuat media massa sebagai lingkunga pendukung perkembangan anak.
Media massa adalah salah satu kebutuhan manusia yaitu berupa informsi dapat berupa cetak, (koran ,majaah, tabloid,) dan elektronik (gadget, tv, radio) dari sekian media massa itu sebenarnya kita tahu bahwa media cetak lebih dapat dipercaya dari pada media elektronik yang cenderung kurang  tersaring kontennya,  kita ketahui bahwa anaka-anak sangat jaman sekarang tidak bisa lepas dari televisi padahal kita ketahui bahwa konten yang digemari oleh mereka cenderung kurang mendidik 
Kita ketahui bahwaa manusia adalah makhluk yang diaaugerahi akal fikiran yang menyebaabkan manusia memiliki rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu ttersebut menjadi sebuah kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah rasa ingin tahu terhadap suatu informasi yang sedang terjadi. Tentu saja media massa dapat memenuhi kebutuhan tersebut bahakan dapat nemenuhi kebutuhan yang lain yaitu kebutuhan hiburan dimana media massa juga dapat meberikan hiburan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu media massa?
2.      Bagaimana pengaruh media massa terhadap perkembangan anak?
3.      Bagaimana solusi dari dampak media massa terhadap perkembangan anak?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian media massa.
2.      Untuk mengetahui pengaruh media massa terhadap perkembangan anak.
3.      Untuk mengetahui solusi dari dampak media massa terhadap perkembangan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001).
Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).
Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).
B.     Pengaruh Media Massa terhadap Perkembangan Anak
Pengaruh media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih dan jumlahnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup untuk memperhatikan, mendampingi dan mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV, bermain playstation, menonton video/DVD/VCD daripada melakukan hal lainnya. 
Pola anak dalam mengkonsumsi media memang dapat mempengaruhi anak. Saat ini, tampaknya sulit memisahkan anak-anak dari media. Bayangkan anak sehari-hari menggunakan TV, menonton VCD/DVD, bermain video game, menggunakan internet, membaca komik, memakai handphone dan sebagainya. Anak-anak masa kini adalah anak-anak yang sejak lahir telah terbiasa dengan kehadiran media tersebut diatas, media tersebut “mengepung” anak. Media telah menjadi bagian sehari-hari dari kehidupan anak. Media menjangkau semua orang dimana-mana.
Media merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan satu dengan lainnya. Disatu sisi, media, menampakkan wajah ‘prososial’. Disisi yang lain menampilkan wajahnya yang ‘asosial’. Pada sisi prososial, media melakukan penyebaran informasi melalui media seperti suratkabar, televisi, radio, film, dan internet telah membentuk pengetahuan dan pendapat manusia mengenai berbagai peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupan. Pada wajahnya yang positif, media membawa muatan prososial. Misalnya, acara pendidikan dan informasi di TV, buku cerita anak, situs-situs pendidikan di internet, film-film yang menghibur dan sekaligus mendidik, atau videogame yang sehat bagi anak. 
Namun, pada saat media menampilkan sisi negatifnya, media menjadi destruktif. Media menampilkan muatan yang tidak baik dikonsumsi, terutama anak-anak seperti misalnya menampilkan sisi kekerasan, situs porno, komik porno, film atau game kekerasan. Media dikatakan membawa muatan anti-sosial.
Bagi anak-anak, kegiatan menonton televisi bisa jadi merupakan keharusan. Bahkan, ada anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di depan televisi. Dengan begitu, iklan, tayangan dan tampilan pada mediapun bisa menjadi salah satu model bagi bayi dan anak-anak. Dari waktu ke waktu, banyak sekali kasus mengenai dampak media terutama siaran televisi di Indonesia, misalnya “kasus Smackdown
Media menjangkau semua orang dimana-mana. Yang menjadi pertanyaan adalah : seperti apa sesungguhnya media yang digunakan anak-anak kita dan potensial untuk mempengaruhi ? Jawabannya : Mengkhawatirkan !!!!!
Media massa, terutama televisi, merupakan sarana yang sangat efektif untuk mentransfer nilai dan pesan yang dapat mempengaruhi khalayak secara luas. Bahkan televisi dapat membuat orang kecanduan. Kini, media audio visual ini telah menjadi narkotika sosial yang paling efisien dan paling bisa diterima.  Interaksi masyarakat, terutama anak, terhadap televisi, sangat tinggi. Idealnya seorang anak hanya menonton tayangan televisi sebanyak dua jam sehari. Data pola menonton televisi pada anak-anak menunjukkan bahwa jumlah jam menonton anak-anak melampaui batas jam menonton ideal.  Angka 35 jam per minggu, berarti sama dengan 1820 jam per tahun, padahal jam belajar anak sekolah dasar menurut United Nations Education and Culture Organization (UNESCO) tidak melebihi 1000 jam per tahun.  Jika melihat perbandingan jumlah jam menonton televisi dengan jumlah jam belajar di sekolah, maka dikuatirkan proses pembentukan pola pikir, karakter, dan perilaku anak justru terbentuk melalui tayangan televisi.
Penelitian Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) tahun 2006 jumlah menonton TV pada anak-anak SD berkisar antara 30-35 jam seminggu (sekitar 4.5 jam sehari). Belum lagi, angka ini masih ditambah sekitar 10 jam untuk bermain video game. Ini adalah jumlah waktu yang terlalu besar untuk hiburan yang kurang sehat bagi anak. Padahal, batas maksimal yang diperbolehkan ahli adalah anak menonton TV  atau permainan media lainnya seperti play station, komputer dan lain-lain maksimal 2 jam sehari. Data menunjukkan bahwa waktu menonton TV anak-anak saat libur akhir pekan telah lama sekitra 3 jam dibandingkan waktu menonton TV di hari biasa. TV memang menayangkan lebih banyak acara anak di hari libur dibandingkan hari lainnya.
Siapa yang paling gampang terpengaruh media ? Jawabannya : dua kelompok yaitu anak dan remaja. Ada tiga hal yang menjadi penyebab utama  :
1.      Anak dan remaja biasanya belum kritis
2.      Anak dan remaja umumnya senang meng-imitasi apa yang dilihat atau didengar
3.      Pengaruh teman sebaya

C.    Solusi dari dampak media massa terhadap perkembangan anak
Solusi dari permasalahan ini dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan sebagai orangtua dan pendekatan sebagai pendidik.
1.      Pendekatan sebagai Orang tua
a.       Memfasilitasi kebutuhan anak dengan memperhatikan urgensi dari pemenuhan kebutuhan tersebut.
Prioritas orang tua adalah memenuhi tingkat kebutuhan anak bukan semata-mata untuk memenuhi keinginan anak, pledor, pola pendidikan orang tua yang semata-mata hanya memnuhi keinginan anaknya dapat juga disebut pola asuh submission yang berdampak pada perilaku anak, seperti tidak patuh terhadap aturan , tidak bertanggung jawab, agresif dan teledor, bersikap otoriter, dan terlalu percaya diri. Namun, sebagai calon orang tua kita harus  berhati-hati dalam menghindari pola asuh yang mendominasi anak (domination) yang dapat berdampak pada tingkah laku anak yang sopan dan sangat hati-hati. Meskipun dapat membuat anak beRsikap sopan dan hati-hati-hati tetapi juga dapat membuat anak menjadi pemalu, penurut, inferior dan mudah bingung serta tidak mudah bekerja sama (Chasyiyah dkk, 2009 : 82)
Dalam kaitannya dengan media massa, orang tua harus memberikan atau mengatur waktu anaka untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Orang tua hendaknya memberiakan batasan terhadap anak dalam menonton tv, menggunakan gawai, misalnya 2 jam perhari. Selain itu, orang tua juga harus mendampingi anak dalam memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan informasi dan hiburan dari tv maupun gawai
Lingkungan keluarga harus lebih mendominasi daripada lingkungan media massa agar lingkungan media massa dapat menjadi lingkungan yang mendukung dalam perkembangan anak untuk mendukung perkembangangan anak orang tua dapat menggunakan pola asuh acceptence. Pola asuh acceptence adalajh pola asuh yang memberikan perhatian dan cinta kasih yang tulus kepada anak / peserta didik, menempatkan anak dalam posisi yang penting dalam rumah, mengembangkan hubungan yang hangat, sejuk dengan anak serta bersikap respecct dengan anak, dengan begitu anak akan memiliki sikap yang kooperatif sehingga kita mampu mengajak anak untuk lebih bisa memanfaatkan media massa yang dimiliki. Selain itu sikap realiatik yang kana tumbuh pada anak akan dapat mengendalikan pola pikir anak supaya tidak terjemurus terhadap dunia media massa yang tidak mendidik
b.      Orang tua harus meluangakan waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan anak, terutama ibu
Hubungan cinta kasih dalam keluarga tidak sebatas perasaan akan tetapi juga menyangkut pemeliharaan,rasa tanggung jawab, perhatian, pemahaman, respect, dan keinginan untuk menumbuhkembangkan anak yang dicintainya keluarga yang hubungan antar anggotanya tidak harmonis, penuh konflik, atau gap communication dapat mengembangkan masalah-masalah kesehatan mental bagi peserta didik
      Mengkaji lebih jauh tentang fungsi keluarga, dapat dikemukakan bahwa secara sosiopsikologis, keluarga berfungsi sebagai
1.      Meberi rasa aman
2.      Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis
3.      Pemberi bimbingan bagi pengembangan perilaku yang secara sosial dianggap tepat
4.      Pemberi bimbingan dalam belajar ketrampilan motor, verbal, dan solial yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri (Chasyiyah dkk, 2009 : 79)

c.       Mengawasi pergaulan anak
Anak tidak saja mendapatkan informasi dari dalam rumah tapi juga dari teman-teman sepergaulan.
2.      Pendekatan sebagai pendidik
a.       Guru harus mengajak peserta didik agar memanfaatkan media massa untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
Media massa dapat memberikan informasi yang terjadi di sekitarnya, kemudian kejadian tersebut dapat dihubungkan dengan materi pembelajaran  di sekolah. Dengan begitu, mandat yang diberikan pemerintah melalui Kurikulum 2013 dapat tercapai, yaitu siswa lebih aktif dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan siswa lebih kritis terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Salah satu asas perkembangan anak, yaitu asas eksplorasi mengatakan bahwa anak dalam hidupnya selalu mengadakan eksplorasi untuk menemukan sesuatu. Untuk mengoptimalkan potensi anak ini, guru harus mampu memanfaatkan media massa sebagai pendukung dari materi pembelajaran.
Misalnya : guru memberikan tugas kepada peserta didik berupa perintah untuk mencari permasalahan melalui media massa kemudian mendiskusikan solusi dari permasalahan tersebut di dalam kelas.
b.      Guru harus lebih peka terhadap perilaku peserta didik.
Guru harus mampu mendeteksi peserta didik yang kecanduan dengan tontonan televisi, terutama tontonan sinetron, kartun atau lainnya serta memberikan nasihat secara klasikal di kelas maupun face to face.





































BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Media massa merupakan kebutuhan informasi sekaligus sebagai kebutuhan hiburan bagi anak. Ada banyak jenis media massa tetapi hanya media elektronik yang banyak diminati peserta ddik, padahal media tersebut memiliki konten-konten yang kurang tersaring sehingga berpotensi menjadi lingkungan pendukung atau ada kemungkinan menjadi lingkungan penghambat bagi perkembangan peserta didik. Sebagai pendidik sekaligus orang tua memiliki peran serta tanggungjawaab untuk memfasilitasi dan mengarahkan peserta didik sehingga media massa dapat menjadi lingkungan yang mendukung perkembangan peserta didik.

B.     Saran
Untuk dapat menciptakan lingkungan perkembangan yang mendukung. Perlu adanya usaha berupa pemberian tugas kepada peserta didik berupa studi kasus yang mewajibkan peserta didik untuk memanfaatkan media massa di sekitarnya. Hal ini dapat menyadarkan tentang pentingnya mengetahui informasi terkini dan menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya di kehidupan sehari- hari.





































DAFTAR PUSTAKA


Afrida Hariyati, Desy. 2013. Makalah tentang Media Masa dan Pengaruhnya pada Pendidikan. http://desyafrida.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tentang-media-masa-dan.html?m=1 diakses pada tanggal 26 April 2017
Chasyiyah, dkk. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta : Yuma Pustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menggali Sumber Historis, Sosiologi, dan Politis Integrasi Nasional di Indonesia, Pengembangan Integrasi di Indonesia, Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional

Perbedaan Bentuk-Bentuk Teks Tertulis

BENTUK TES TERTULIS